Pendidikan Sosiologi

Universitas Pendidikan Indonesia

Wisudawan Terbaik Sarjana Program Studi Pendidikan Sosiologi

thumbnail
22-06-2022

Denadi Kusnandar Sudrajat atau yang lebih akrab disapa Denan ini lahir di Bogor pada tanggal 10 April 2000. Ia merupakan alumni dari SDN 2 Pasir Angin, SMPN 1 Cileungsi, dan SMAN 1 Cileungsi. Kemudian ia menyelesaikan studi S1 nya di Prodi Pendidikan Sosiologi, Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Pendidikan Indonesia dengan berhasil menjadi wisudawan terbaik Sarjana pada wisuda UPI gelombang II yang diselenggarakan hari Rabu, 22 Juni 2022.

Semasa kuliahnya Denan merupakan mahasiswa yang aktif dan memiliki segudang prestasi. Ia pernah menjadi Ketua Departemen Tes Baca Al-Quran BAQI UPI Tahun 2020 dan Ketua Komisi 4 DPM HMPS UPI Tahun 2020. Selain itu, ia juga memiliki segudang prestasi diantaranya:

- Menjadi Penghafal Surat Ar-Rahman Terbaik pada Kegiatan Mabit yang diselenggarakan oleh HMPS UPI

- Juara 1 Lomba Fun Futsal Sosiologi

- Juara 1 Lomba Tilawatil Quran HMPS UPI

- Menjadi Penerima Dana Hibah Kompetisi Bisnis Mahasiswa Indonesia (KBMI) Tahun 2019

- Mengikuti Pertukaran Mahasiswa ke Universitas Brawijaya dan Universitas Mulawarman Tahun 2019

- Mengikuti Program Pengenalan Lapangan Satuan Pendidikan (PPLSP) yang diselenggarakan oleh Direktorat International Affair (DIA) Universitas Pendidikan Indonesia ke Tokyo, Jepang Tahun 2020

- Mendapatkan Medali Emas PKM-RSH di PIMNAS ke-33 Tahun 2020

- Mendapatkan pendanaan pada PKM-RSH Tahun 2021

- Menjadi Finalis Kompetisi Debat Mahasiswa Indonesia (KDMI) Tingkat UPI Tahun 2021

Di tengah kesibukannya yang sangat padat ini, Denan berhasil memanage waktunya dengan baik antara kegiatan akademik dan non akademik. Ia memanage waktu menggunakan beberapa metode atau teknik diantaranya metode alpen, metode eat the frog, teknik pomodoro dan teknik decision matrix. Namun pada intinya, ia memanage waktu dengan cara membuat catatan mengenai hal apa yang harus dikerjakan, tidak menunda pekerjaan dan mencari motivasi diri.

Dalam membuat catatan ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Pertama, catat hal yang harus dikerjakan dan kita juga ingin melakukan pekerjaan tersebut. Kedua,catat hal yang harus dikerjakan tapi kita malas melakukannya. Ketiga, catat hal yang tidak harus dikerjakan dan kita tidak ingin melakukannya. Kemudian yang keempat, catat hal yang tidak penting untuk dikerjakan dan kita ingin melakukannya. Setelah semuanya tercatat dengan rapi lakukanlah secara runtut. Selain itu, ia juga menyarankan alangkah baiknya jika mengerjakan suatu hal dilakukan dari jauh-jauh hari atau jauh dari deadline, karena mengerjakan suatu hal mendekati deadline itu tidak mengefektifkan waktu dengan baik dan pekerjaan yang dilakukan pun tidak akan optimal. Setelah menyelesaikan berbagai pekerjaan yang ada, ia selalu memberikan jeda atau waktu untuk beristirahat contohnya dengan menyempatkan berolahraga agar kondisi tubuh sehat dan psikis pun jauh lebih tenang.

Sedangkan cara memotivasi diri yang dilakukan oleh Denan dalam mencapai targetnya yaitu dengan memberikan hukuman apabila melakukan suatu hal yang melenceng dari target yang sudah direncanakan. Hukuman yang dimaksud ialah hukuman yang membangun dan bermanfaat. Tak lupa juga untuk mengapresiasi diri apabila telah selesai mengerjakan berbagai hal seperti bermain atau berlibur, tetapi harus ingat rentan waktu dan jangan sampai melupakan target yang sudah direncanakan.

Ia berpesan “Bagi teman-teman mahasiswa yang sedang berjuang, baik itu meraih prestasi ataupun sedang berusaha untuk menyelesaikan studinya, selalu ingat mahasiswa itu bukan hanya seseorang yang mampu berpikir kritis, inovatif dan kreatif, akan tetapi seorang mahasiswa juga harus mempunyai atau memiliki sifat sabar, ikhlas, senantiasa bersyukur dan jangan lupa untuk terus berdoa. Sabar ketika teman mahasiswa mendapatkan amanah dalam suatu organisasi, beban berupa tugas kuliah ataupun tekanan dari berbagai pihak. Kemudian ikhlas dalam menjalankan apa yang menjadi kegiatan kita, saya merasakan bagaimana sulit dan lelahnya dalam menyelesaikan studi, namun agar perjuangan tersebut terasa indah milikilah sifat ikhlas. Selanjutnya doa, sekecil apapun masalah, seremeh apapun cobaan, jangan lupa untuk berdoa dan meminta doa dari orang lain, khususnya meminta doa dari orangtua karena ketika orangtua sudah mendoakan kita pasti teriringi dengan keberkahan. Dan yang terakhir itu rasa syukur, rasa syukurlah yang harus ada dihati mahasiswa. Ketika teman-teman mahasiswa menjalani perkuliahan, apalagi jika sedang berjuang meraih prestasi baik ditingkat nasional ataupun internasional, perlu diingat dan wajib diterapkan bahwa apapun hasilnya asalkan teman-teman mahasiswa sudah berusaha secara optimal semuanya harus dan patut disyukuri, baik itu mendapatkan juara lomba atau tidak, baik itu IPK nya menurun dan lain sebagainya itu tetap menjadi suatu hal yang harus disyukuri, karena jika sudah melakukan suatu hal dengan optimal tidak ada yang perlu disesali”, tutup Denan.