Pendidikan Sosiologi

Universitas Pendidikan Indonesia

Urgensi Implementasi Model Peduli Anak Bangsa Kepada Masyarakat

thumbnail
14-11-2021

Tim Universitas Pendidikan Indonesia dari tahun 2015 hingga 2020 melakukan riset mengenai fenomena kekerasan seksual pada anak terutama pada kasus kekerasan seksual pedofilia di Indonesia. Penelitian ini menunjukan berbagai macam potret kasus dari segi faktor sosial budaya yang beragam. Hasil penelitian tersebut memunculkan rumusan sebuah model pencegahan kekerasan seksual terutama kepada anak. Konsep model tersebut dinamakan Model Gerakan Anak Bangsa, dengan memunculkan tiga poin utama yang diajukan yaitu DELIMA (Model Peduli Utama), DELISA (Model Peduli Masyarakat), dan DELIAN (Model Peduli Korban).

Salah satu program model dari Peduli Anak Bangsa yaitu Model Peudli Utama (Delima) merupakan model yang berfokus kepada penguatan peran kelaurga dalam perlindungan anak. Model ini juga dapat disebut sebagai model pencegahan primer. Hal ini karena pada model ini, peran keluarga sebagai sarana sosialisasi primer bagi anak memiliki pengaruh penting dalam hal perlindungan anak yang berkaitan erat dengan ketahanan keluarga. Adapun tujuan spesifiknya mencakupi upaya untuk mengoptimalkan peran Ayah dan Ibu dalam perlindungan anak, memberikan pemahaman pada anak mengenai hak-haknya, menentukan pola asuh yang tepat bagi anak, menanamkan rasa tanggung jawab pada anak dan ketahana keluarga pada setiap keluarga di Indonesia.

Kemudian dalam mengimplementasikan model tersebut, Tim Universitas Pendidikan Indonesia melakukan pengabdian kepada masyarakat Desa Buniara Kecamatan Tanjusiang Kabupaten Subang. Hal ini dilatarbelakangi oleh tingkat penggunaan gadget pada anak-anak dan remaja yang semakin adiktif dan sulit dilepaskan. Mengingat dari berbagai macam kasus mengenai kekerasan seksual dan pelecehan seksual juga sering terjadi di dalam mengakses media sosial. Maka hal tersebut menjadi kekhawatiran yang besar bagi masyatakat sekitar terhadap kasus kekerasan yang bisa terjadi pada anak-anak mereka.

Berangkat dari kekhawatiran tersebut pengabdian dilakukan untuk memberikan pengetahuan kepada anak, keluarga dan masyarakat mengenai model peduli anak bangsa dalam meningkatkan penguatan peran dan status keluarga dalam mengasuh dan meningkatkan kepekaan sosial.

Pengabdian mengambil tema mengenai “Membangun Ketahanan Keluarga Desa Buniara Bebas dari Kekerasan Seksual”, dengan puncak kegiatan yaitu program penyuluhan atau pematerian dari mitra pengabdian ini yaitu Bapak Akhmad  Basuni, M.Si., ketua dari  Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Subang pada hari Minggu, tanggal 14 November 2021.

Kegiatan ini diikuti 40 keluarga yang dan stake holder masyarakat, mereka mendapatkan materi mengenai bagaimana upaya yang harus dilakukan dalam menjalankan peran sebagai orang tua yang akan mengimplementasikan pola asuh yang bebas dari kekerasan. Selain itu juga pematerian dikhususkan kepada bagaimana upaya dalam menjaga anak dari pengaruh buruk media sosial, serta bagaimana memberikan batasan penggunaan telepon enggam kepada anak, dan bagaimana meningkatkan keterbukaan antara orang tua dan anak.