TRANSFORMASI PENDIDIKAN MELALUI LENSA SOSIOLOGI DALAM PROGRAM KAMPUS MENGAJAR DI SMP ISLAM TERPADU AR-RIDLO JATIWANGI
Dalam pelaksanaan Program Kampus Mengajar di SMP Islam Terpadu Ar-Ridlo Jatiwangi, terdapat beberapa program kerja yang sebelumnya telah dirancang oleh kelompok mahasiswa berdasarkan kebutuhan sekolah dan hasil Pre-test AKM yang telah dilaksanakan sebelumnya. Beberapa program kerja tersebut memiliki bidang dan tujuannya tersendiri, seperti bidang literasi bertujuan untuk meningkatkan kemampuan literasi peserta didik, bidang numerasi bertujuan untuk meningkatkan kemampuan numerasi peserta didik, bidang adaptasi teknologi bertujuan untuk mengenalkan berbagai macam teknologi yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran kepada peserta didik, dan lain sebagainya. Di SMP Islam Terpadu Ar-Ridlo Jatiwangi, terdapat 20 program kerja yang telah dirancang oleh mahasiswa Kampus Mengajar yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan literasi, numerasi, penggunaan teknologi, pengembangan karakter, mitigasi perubahan iklim, dan sebagainya.
Dari 20 program kerja tersebut, terdapat beberapa program yang memiliki keterkaitan dengan kajian ilmu sosial khususnya ilmu sosiologi. Pertama yaitu program kerja GEMAS (Gerakan Membaca Lima Belas Menit), program kerja ini berupaya untuk membangun peserta didik menjadi individu yang terbiasa membaca sehingga meningkatkan kemampuannya dalam literasi, kognitif, memiliki pengetahuan yang luas, mampu mengakses informasi, dan berpartisipasi dalam masyarakat serta termasuk bentuk perubahan yang disadari, hal tersebut berkaitan dengan salah satu cabang ilmu sosiologi yaitu Sosiologi Pembangunan. Kedua Bimbingan Klasikal, dalam penerapan program ini, peserta didik dibimbing untuk bagaimana dia memahami diri sendiri dan mengembangkan identitas pribadi yang sehat. Serta jalan seperti apa yang ingin mereka pilih di pada jenjang selanjutnya. Melalui Bimbingan Klasikal, peserta didik diharapkan dapat mengembangkan keterampilan sosial, mengatasi masalah interpersonal, dan membangun hubungan yang sehat dengan orang lain serta memahami minat, kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh setiap peserta didik, ini berkaitan dengan ilmu Psikologi Sosial dan Tipologi Sosial. Ketiga Lingkungan Kaya Literasi, dalam menciptakan lingkungan kaya literasi, peserta didik diminta untuk membuat berbagai macam karya tulis seperti puisi, infografis, poster, dan lain sebagainya dengan mengangkat berbagai macam tema salah satunya adalah tema kearifan lokal baik yang dimiliki oleh wilayah sekitar maupun luar wilayah yang kemudian karya tersebut ditempelkan di tempat yang telah disediakan. Hal ini bertujuan memperluas pengetahuan setiap peserta didik dalam mengetahui kearifan lokal maupun masyarakat adat di Indonesia.
Keempat Pendamping Study Tour, pada kegiatan ini mahasiswa mendampingi guru maupun peserta didik dalam kegiatan Study Tour dengan mengunjungi beberapa tempat pariwisata yang berlokasi di Yogyakarta. Dalam kegiatan tersebut mahasiswa, guru, maupun siswa saling berinteraksi dengan masyarakat lokal di setiap tempat pariwisata. Proses tersebut tidak merupakan bagian daripada kajian cabang ilmu sosiologi yaitu Sosiologi Pariwisata. Kelima Adaptasi Teknologi, peserta didik dikenalkan dengan aplikasi canva, penggunaan google workspace, dan penggunaan kamera yang berguna untuk menunjang pembelajaran. Hal tersebut merupakan bagian dari pembelajaran Masyarakat dan Teknologi Digital. Kemudian Sosialisasi 3 Dosa Besar Pendidikan, ini berkaitan dengan penyimpangan sosial yang kerap terjadi di lingkungan pendidikan. Lalu ada Mitigasi Perubahan Iklim, yang berkaitan erat dengan salah satu cabang ilmu sosiologi yaitu Sosiologi Lingkungan, dengan memberikan pemahaman kepada peserta didik agar senantiasa menjaga lingkungan sekitar. Selain program-program tersebut, masih terdapat beberapa program lain yang tidak terlepas dari kajian ilmu sosiologi. Dengan adanya program-program tersebut diharapkan dapat membantu sekolah penugasan dalam menciptakan metode pembelajaran yang bervariatif. Serta dampak yang
diterima dari pelaksanaan program tersebut bersifat positif dan dapat meningkatkan semangat serta antusiasme peserta didik dalam melakukan pembelajaran di sekolah.