Pendidikan Sosiologi

Universitas Pendidikan Indonesia

Tebat Rasau: Pewarisan Budaya Tradisional Kawasan Geosite Sungai Purba Belitung

thumbnail
26-11-2021

Jumat, 26 November 2021, sejumlah dosen dari Pendidikan Sosiologi berkesempatan untuk mengunjungi Pulau Belitong yang telah ditetapkan menjadi UNESCO Global Geopark. Salah satu destinasi yang dikunjungi adalah Tebat Rasau. Tebat Rasau adalah salah satu geosite yang terletak di Desa Lintang - Belitung Timur. Rombongan disambut dengan hangat oleh ketua, sejumlah warga dan pemuda penggiat budaya, tak lupa pula mencicipi kopi tanggar dan teh sepang khas Tebat Rasau.

Dengan semangat, ketua Tebat Rasau, mulai bercerita awal mula masyarakat membuka tebat rasau sebagai destinasi wisata budaya sebagai bentuk keresahan yang mendalam untuk tetap melestarikan budaya lokal dan juga kealamian hutan dan ekosistem didalamnya, akibat semakin tingginya kegiatan tambang timah di Belitung. Di Tebat Rasau, mereka memperkenalkan berbagai permainan tradisional seperti Gasing. Menangkap ikan secara tradisional agar tidak merusak jenis varian ikan yang hidup di sungai tebat rasau yang ditetapkan sebagai geosite sungai purba.

Berbeda dengan geosite pada umumnya yang berupa batu cadas dan pasir, Tebat Rasau memiliki keunikan tersendiri. Ternyata geosite yang satu ini merupakan sebuah bentangan alam dengan sungai yang memiliki patahan lempengan bumi. Beragam jenis ikan air tawar (endemik) dan kehidupan nelayan sungai menjadi daya tarik tersendiri. 

Untuk menarik wisatawan, beberapa fasilitas umum mulai diperbaiki seperti toilet umum, dua penginapan yang dengan dana dari donatur, wisata susur sungai atau sekaput rasaujage rasau (belajar menganyam produk kerajinan), serta wisata lainnya yang lebih mempertahankan nilai-nilai tradisional agar tidak pupus tergerus jaman.