Pendidikan Sosiologi

Universitas Pendidikan Indonesia

Strategi Eksistensi Masyarakat Adat Kampung Naga Melalui Peinsip “Budaya Sebagai Gaya dan Tuntutan Hidup””

thumbnail
27-11-2023



Kampung Naga merupakan sebuah tempat istimewa dan juga unik. Kampung Naga ini
berada di desa Neglasari, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat.
Tempat ini menjadi tempat yang sangat istimewa karena merupakan perkampungan tradisional
Sunda yang masih eksis dan teguh memegang kebudayaan serta adat istiadatnya. Sejarah
singkat tentang Kampung Naga ini belum diketahui secara pasti. Menurut leluhur yang masih
ada, ketika tahun 1956 Kampung Naga pernah dibakar oleh kelompok DI/TII yang hendak
menjadikan Indonesia sebagai negara Islam, sehingga banyak sekali jejak dan naskah-naskah
penting yang hilang. Daerah yang mempunyai banyak sekali kearifan lokal di dalamnya,
mampu menarik wisatawan untuk datang dan mempelajari kehidupan masyarakat setempat.
Kampung ini hanya memiliki luas lahan 1,5 hektar dan tidak boleh bertambah luasnya. Adat
istiadat Kampung Naga masih dijunjung tinggi hingga saat ini, dan menjadi bagian yang tidak
bisa dipisahkah. Hal ini terjadi karena adat yang dipegang oleh masyarakat merupakan hasil
keturunan leluhur.
Masyarakat kampung Naga pun memiliki strategi tersendiri melalui prinsip hidup dan
falsafah hidup mereka yaitu hidup bersama alam. Mereka memahami bahwa alam ada bukanlah
untuk di rusak, alam ada karena ingin berbagi kehidupan dengan manusia. Dengan kata lain
manusia ingin hidup dari alam dan alam ingin hidup dari manusia. Manusia dan alam saling
ketergantungan (mutualisme) pepatahnya adalah jika ingin mengelola alam maka harus
bersahabat dengan alam dengan cara merawatnya.
Walaupun Kampung Naga telah ada sejak zaman kolonial Belanda, tetapi eksistensinya
masih ada hingga saat ini walaupun hidup berdampingan dengan berbagai zaman seperti
sekarang berdampingan dengan zaman modern (digitalisasi). Meski seperti itu, di Kampung
Naga nilai-nilai budaya (cultural) nya masih kental dan terjaga hingga saat ini. Secara teritorial,
Kampung Naga berada dekat dengan jalan raya umum yang menganut kondisi sosial-modern.
Tetapi karena masyarakat adat Kampung Naga sangat memegang teguh budaya dan tradisi,
sehingga dampak modernisasi tidak lantas menghilangkan nilai-nilai budaya yang ada di
Kampung Naga. Prinsip hidup dan falsafah hidup yang dianut oleh masyarakat adat Kampung
Naga adalah “Budaya Sebagai Gaya Hidup, Bukan Hidup Gaya, dan Budaya Sebagai
Tuntunan, Bukan Tontonan”. Prinsip dan falsafah hidup budaya tersebut tidak hanya ketua adat
saja yang memegang, namun prinsip tersebut selalu ditanamkan dalam jiwa masyarakatnya
secara turun temurun agar tidak melupakan nilai-nilai budaya yang mengajarkan kebaikan
kepada mereka. Prinsip tersebut juga berarti bahwa kehidupan masyarakat adat Kampung Naga
harus terus mengingat warisan budaya dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari
sebagai bagian dari gaya hidup. Sehingga, walaupun berada di tengah kondisi sosial
masyarakat yang modern, Kampung Naga tetap berdiri dengan ciri khas dan budayanya yang
terjaga.
Banyak sekali pelajaran yang dapat diambil dari gaya hidup masyarakat kampung naga,
salah satunya adalah tentang kesederhanaan masyarakat kampung naga dalam menjalani
kehidupan. Hal ini selaras dengan falsafah hidup atau prinsip mereka bahwa budaya merupakan
gaya hidup, bukan hidup gaya atau bermewah-mewahan. Dengan falsafah hidup yang jauh dari
sifat serakah, Kampung Naga yang letaknya tidak jauh dari aliran sungai dan dekat dengan
perbukitan, terbilang sama sekali tidak pernah mengalami bencana alam seperti banjir dan juga
longsor. Falsafah hidup semacam ini tentunya perlu untuk dicontoh oleh masyarakat lainnya.
Salah satunya yaitu mengajak masyarakat milenial untuk terlibat secara aktif dalam kegiatankegiatan kampung adat, seperti upacara adat, festival, atau kegiatan konservasi alam dan
meningkatkan pemahaman mengenai nilai-nilai budaya dan sejarah kampung adat melalui
program pendidikan dan kegiatan kesadaran.
Kampung Naga tetap hidup di era modern, yang membuatnya unik. Nilai-nilai budaya
Kampung Naga tetap kuat dan hidup meskipun hidup di dunia modern yang dipengaruhi oleh
teknologi digital. Dalam menghadapi perubahan zaman, mempertahankan identitas budaya
sangat penting. Menghargai dan menjaga warisan budaya mereka sendiri serta menerapkan
nilai-nilai ini dalam kehidupan sehari-hari adalah saran yang diberikan kepada pembaca.
Prinsip "Budaya Sebagai Gaya Hidup" dapat membantu memperkuat identitas kultural dengan
menjadikan budaya sebagai warisan dan panduan hidup yang bermakna. Pembaca juga diajak
untuk mengajarkan dan menyebarkan nilai-nilai budaya kepada generasi berikutnya agar
kearifan lokal tetap relevan dan hidup di zaman modern