Pendidikan Sosiologi

Universitas Pendidikan Indonesia

Sociodrama Sebagai Metode Melatih Pemahaman Peserta Didik Akan Masalah Sosial dalam Program Kampus Mengajar

11-07-2024

Pendidikan sebagai salah satu misi transformasi sosial dalam mewujudkan Indonesia emas merupakan hal yang perlu diperhatikan. Menurut Forum Wartawan Pendidikan dan Kebudayaan atau yang biasanya disingkat menjadi Fortadik memaparkan terdapat 7 isu kritis yang ada dalam dunia pendidikan. Dua isu kritis tersebut diantaranya berkaitan dengan tingkat literasi dan kekerasan di satuan pendidikan. Tentunya kedua isu tersebut perlu dibenahi secara masif oleh seluruh pihak yang bertanggung jawab.

Kemendikbudristek sebagai kementerian yang menaungi urusan pendidikan tentunya tidak tinggal diam dalam mengatasi permasalahan tersebut. Salah satu program yang dibuat untuk menanggulangi isu tersebut yaitu diberlakukannya program Kampus Mengajar sebagai bagian dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka. Program Kampus Mengajar diberikan kepada mahasiswa yang ingin terlibat dalam perbaikan tingkat literasi, numerasi, adaptasi teknologi serta pemenuhan pendidikan karakter pada peserta didik di seluruh satuan pendidikan di Indonesia.

Peningkatan pendidikan karakter dapat dilakukan melalui pencegahan 3 dosa besar pendidikan yang meliputi diskriminasi, perundungan serta kekerasan seksual. Ketiga hal tersebut apabila ditinjau melalui ilmu sosiologi termasuk kedalam masalah sosial yang ada di lingkungan masyarakat. Salah satu metode yang dapat dilakukan untuk melatih pemahaman peserta didik mengenai masalah sosial yaitu dengan pelaksanaan Sociodrama. Sociodrama dilakukan melalui penampilan dengan melibatkan peserta didik secara langsung yang bertujuan agar peserta didik dalam menghayati secara langsung akan masalah sosial. Dalam program kampus mengajar yang diberlakukan sebelumnya pada SDN Andir 02, Sociodrama yang dilakukan mengusung tema perundungan yang diberi nama yaitu “Andir Berperan”. Program ini dilakukan dengan harapan peserta didik SDN Andir 02 dapat memahami dampak akan terjadinya perundungan sehingga senantiasa dapat menghindari perilaku tersebut.