Membangun Generasi Emas Melalui Pendidikan Inklusif di SD Negeri 109 Centeh Kota Bandung
Sebagai bagian dari Program Kampus Mengajar 7, kami selaku mahasiswa mendapat kesempatan untuk mengaplikasikan ilmu yang telah dipelajari di bangku kuliah secara langsung di masyarakat. Tim kami berjumlah 5 orang dari berbagai program studi dan universitas, dari Universitas Pendidikan Indonesia yakni pendidikan sosiologi, pendidikan geografi, bimbingan dan konseling, dan seni musik, sedangkan dari Universitas Negeri Islam Bandung yakni PAI. Salah satu lokasi yang menjadi tempat pengabdian adalah SDN 109 Centeh, sebuah sekolah dasar yang terletak di Kota Bandung. Program ini tidak hanya berfokus pada peningkatan kemampuan akademis siswa, tetapi juga berusaha membangun karakter dan keterampilan sosial mereka. Melalui berbagai kegiatan, mahasiswa berperan sebagai pengajar sekaligus fasilitator yang membantu menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan dan inspiratif.
Selama program berlangsung, mahasiswa terlibat dalam berbagai aktivitas mengajar, mulai dari mata pelajaran utama seperti Matematika dan Bahasa Indonesia hingga pengembangan soft skills seperti keterampilan komunikasi dan kerjasama tim. Pendekatan yang digunakan adalah metode pembelajaran aktif yang melibatkan siswa secara langsung dalam proses belajar. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan partisipasi aktif siswa dan membuat mereka lebih tertarik dalam mengikuti pelajaran. Dengan adanya interaksi yang lebih dinamis, siswa diharapkan dapat memahami materi dengan lebih baik dan mengembangkan keterampilan berpikir kritis.
Selain kegiatan mengajar, mahasiswa juga menginisiasi program-program di luar pembelajaran. Seperti peningkatan literasi dan numerasi dan program lainnya berupa basic komputer (baskom), festival litnum games, kotak ajaib, operasi semut dan lain sebagainya dengan tujuan mengajak siswa untuk mengeksplorasi dunia di luar kelas. Kegiatan ini tidak hanya memperkaya pengalaman belajar siswa, tetapi juga membantu mereka menemukan passion dan potensi yang mungkin belum tergali. Dengan adanya berbagai kegiatan tambahan ini, sekolah menjadi tempat yang lebih menarik dan menyenangkan bagi siswa.
Program Kampus Mengajar 7 memberikan dampak positif tidak hanya bagi siswa tetapi juga bagi mahasiswa yang terlibat. Pengalaman ini mengajarkan kami tentang tantangan dan realitas dunia pendidikan di lapangan, sekaligus memperkaya pemahaman kami tentang peran guru dalam membentuk generasi masa depan. Melalui program ini, diharapkan mahasiswa dapat menjadi agen perubahan yang membawa semangat inovasi dalam sistem pendidikan Indonesia, menciptakan lingkungan belajar yang lebih inklusif dan adaptif terhadap kebutuhan siswa.