Pendidikan Sosiologi

Universitas Pendidikan Indonesia

"Melangkah Bersama: Mendalami Iman Melalui Kegiatan Kelas Mentoring"

thumbnail
22-11-2023

Perjalanan rohani yang dimiliki setiap individu tentu saja tidak sama satu dengan
yang lainnya, banyak yang mencari wadah untuk memperdalam pengetahuannya
tentang Tuhan-Nya. Dalam hal ini kita mewadahi mahasiswa baru Pendidikan
Sosiologi yang beragama non-muslim untuk bersama-sama mendalami iman akan
agama yang dianutnya. Kelas Mentoring merupakan rangkaian kegiatan pematerian
kelompok yang diperuntukkan kepada mahasiswa baru Pendidikan Sosiologi yang
beragama non muslim.
Adapun tujuan dari kegiatan ini ialah sebagai wadah untuk memulai pembiasaan
bagi mahasiswa baru non muslim untuk mempelajari lebih dalam lagi mengenai
agamanya. Target dari kegiatan ini adalah mahasiswa baru pendidikan sosiologi
angkatan 2023. Kegiatan ini dilaksanakan sebanyak 10 kali pertemuan yang
dilaksanakan setiap minggu, pertemuan pertama dilaksanakan pada 15 September
2023 dan penutupan pada 18 November 2023.
Kegiatan yang dilakukan yaitu sharing pengalaman iman, diskusi bersama, berbagi
kesaksian antar sesama, dalam Kelas Mentoring memiliki 3 kakak mentor yang
memberikan pematerian di setiap minggunya. Agenda yang dilakukan tidak hanya
berupa pematerian saja, melainkan terdapat 3 kali pertemuan untuk ibadah bersama
yang dilaksanakan pada pertemuan 4 (empat), 6 (enam) dan pertemuan 9
(sembilan). Ibadah ini tidak hanya diperuntukkan bagi mahasiswa baru saja, tetapi

mahasiswa aktif Pendidikan Sosiologi yang beragama Kristen dan Katolik boleh
ikut berpartisipasi bersama.
Kelas Mentoring tidak hanya mewadahi mahasiswa baru yang beragama
Kristen/Katolik saja, namun bagi mahasiswa baru yang beragama Hindu, Buddha,
Konghucu, bahkan sampai Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Setiap
agama yang ada di Indonesia berusaha kita wadahi untuk memperdalam iman
kepercayaannya dengan cara memberikan mentor yang sama dengan agamanya.
Sampai saat ini Kelas Mentoring sudah berhasil menyusun 5 (lima) kurikulum yang
dijadikan acuan dalam pematerian. Lima kurikulum tersebut dari agama Kristen,
Katolik, Hindu, Buddha, dan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Setiap
kurikulum yang dibuat dibantu oleh narasumber yang berkompeten di agamanya,
hal ini bertujuan untuk meminimalisir terjadinya kesalahan dalam menyusun isi dari
kurikulum. Dalam hal ini kurikulum untuk agama Konghucu belum berhasil
diselesaikan karena terkendala narasumber yang dapat membantu menyusun
kurikulum bersama.
Dalam perjalanannya, diharapkan Kelas Mentoring dapat menyusun kurikulum
untuk teman-teman yang beragama Konghucu dan terus menjadi wadah bagi
mahasiswa baru Pendidikan Sosiologi untuk memberikan wadah memperdalam
hubungan dengan Tuhan serta memperkaya kehidupan rohani.