Pendidikan Sosiologi

Universitas Pendidikan Indonesia

Kearifan Lokal Sistem Penempatan dan Pembangunan Rumah di Kampung Adat Naga

thumbnail
27-11-2023



Kampung Adat Naga adalah kampung adat yang masih menjunjung tinggi kearifan
lokal dan nilai-nilai tradisional yang masih turun temurun hingga saat ini. Kampung ini terletak
di Desa Neglasari, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Kampung ini terdiri dari kurang lebih
110 bangunan dengan diisi oleh 102 kepala keluarga. Bangunan yang terdapat di Kampung
Adat Naga merupakan bangunan yang memiliki nilai tradisional, dilihat dari bahan-bahan
dalam pembangunannya, penempatannya, dan isi di dalam bangunan tersebut yang
memperhatikan keseimbangan alam di sekitarnya.
Rumah tradisional di Kampung Adat Naga terbuat dari bambu dan kayu, dalam
pembangunan atapnya pun, menggunakan daun eurih dan daun tepus yang ditutupi oleh ijuk.
Dipilihnya bahan ini adalah supaya memungkinkan adanya pergantian udara ke dalam rumah
melalui atap. Selain itu juga untuk menjaga kehangatan di malam hari, dan atap menjadi kedap
air. Dinding rumah terbuat dari anyaman bambu dengan pola ayam kepang, dinding rumah
tidak boleh dicat kecuali dikapur atau dimeni. Pintu tumah terbuat dari kayu, sedangkan pintu
dapur terbuat dari anyaman bambu. Jendela rumah sudah terbuat dari kaca, sedangkan jendela
dapur masing menggunakan kayu. Pembangunan menggunakan bahan-bahan alami tersebut
semata-mata demi menjaga keseimbangan antara manusia dengan alam, seperti konsep dari
alam untuk alam yang mereka yakini. Meskipun rumah ini dibangun menggunakan kayu dan
bambu, ternyata tidak termakan oleh rayap, karena menurut penduduk disana, mereka
memiliara ayam di bawah bangunan mereka supaya terjaga dari rayap. Rumah adat Kampung
Naga selain bertahan dari rayap, juga bertahan dari gempa, dibuktikan dengan bangunan yang
berhasil mempertahankan kekokohannya selama bertahun-tahun dengan kondisi yang baik.
Dalam penempatan isi rumah pun, mereka memiliki kearifan lokal yang diyakini
supaya budaya tetap terjaga. Seperti misalnya tidak adanya kursi di dalam ruma, jika ada tamu,
mereka akan duduk sama rata di hamparan kayu sebagai alas rumah mereka. Kemudian di
dapur adalah tempat makan keluarga, jika terdapat nasi yang jatu akan masuk ke halaman di
bawah karena terdapat kadang ayam