Pendidikan Sosiologi

Universitas Pendidikan Indonesia

Kampus Mengajar Angkatan 7 SMP Negeri 252 Jakarta

11-07-2024

Kampus Mengajar merupakan bagian dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), yang memiliki tujuan untuk memberikan kesempatan bagi mahasiswa mengembangkan kemampuan diri melalui aktivitas perkuliahan di luar kampus. Kampus Mengajar memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk berkolaborasi menjadi mitra guru dalam pengembangan strategi pembelajaran, serta bertujuan untuk meningkatkan literasi dan numerasi peserta didik. Sebelum melakukan penugasan di sekolah, mahasiswa diberikan pembekalan inovasi pembelajaran serta literasi dan numerasi. Mahasiswa diberikan waktu untuk melakukan observasi untuk menggali kebutuhan sekolah dan peserta didik sebelum mereka merancang program yang akan dilaksanakan. Saat melakukan penugasan di SMP Negeri 252 Jakarta, kami melaksanakan 14 program tentang literasi, numerasi, teknologi, 3 dosa besar pendidikan, dan program-program yang berkaitan dengan program studi masing-masing. Terdapat lima program tentang numerasi, empat dari lima merupakan permainan numerasi menggunakan media ajar yang menarik; Lompat Numerasi, Ular Tangga Numerasi, Tak-Pos, Teka-Teki Numerasi, dan Mading. Kemudian, terdapat empat program untuk meningkatkan literasi, yakni; Literacy for Fun, Jenius (Jendela informasi untuk siswa), Tebak Aku, dan Pojok Literasi. Untuk program-program di atas dominan mendapatkan reaksi antusiasi dari peserta didik. \

Program yang sesuai dengan program studi masing-masing, Aufa (mahasiswa pendidikan sosiologi) membuat program GenderVision yang bertujuan untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan mengenai kesetaraan gender kepada peserta didik. Sebelum melaksanakan program-program yang telah disebutkan, kami melakukan observasi dan melaksanakan pre-tes asesmen kemampuan minimum kepada peserta didik. Hasil dari pre-test tersebut menunjukkan tingkat literasi sebesar 60% dan tingkat numerasi peserta didik sebesar 30%. Setelah melaksanakan program literasi dan numerasi dengan menggunakan media ajar yang inovatif dan menarik, memiliki dampak yang cukup signifikan bagi peserta didik. Hal ini dapat dilihat dari hasil post-test yang menunjukan peningkatan literasi sebesar 9% dan numerasi sebesar 17%. Ini membuktikan banyaknya program numerasi dengan media ajar yang menyenangkan dapat membantu peserta didik untuk lebih menyukai pelajaran terkait angka. Karena ketika observasi banyak dari peserta didik yang tidak menyukai matematika. Melalui program Kampus Mengajar, Aufa bersama tim mendapatkan banyak pengalaman dalam pengembangan dan kemampuan diri. Kami dapat melatih kemampuan menjadi seorang pemimpin ketika berkolaborasi dengan peserta didik, melatih kemampuan menjadi seorang pendidik yang bisa berbagi ilmu dengan karakteristik peserta didik yang beragam, melatih kemampuan untuk mengontrol emosi dan dapat bertindak ketika berhadapan dengan peserta didik yang belum bisa mengontrol emosinya dengan baik. Selain itu, keterampilan teknis baru juga kami peroleh melalui program ini. 

Aktivitas perkuliahan di luar kampus pada semester ini, memberikan memori indah bagi Aufa dan tim melalui pembelajaran berbasis permainan yang menyenangkan, hingga diakhiri dengan penampilan selebrasi P5 peserta didik dengan tema “Bhinneka Tunggal Ika” yang luar biasa. Terima kasih, tim, stakeholders, dan peserta didik SMP Negeri 252 Jakarta atas kesempatan untuk berkolaborasi, pengalaman baru, serta kenangan indahnya.​