Pendidikan Sosiologi

Universitas Pendidikan Indonesia

Berkolaborasi untuk Perubahan melalui Kampus Mengajar 7 di SDN Cihea

11-07-2024

Program Kampus Mengajar, pada tahun 2024 untuk penugasan dari bulan Maret sampai bulan Juni sudah memasuki angkatan yang ke-7. Program ini dapat diikuti oleh seluruh mahasiswa dari program studi apapun, termasuk program studi Pendidikan Sosiologi. Setelah melewati berbagai tahap seleksi dan mendapatkan pengumuman informasi sekolah penugasan, saya dan teman-teman kelompok mendapatkan sekolah penugasan di SD Negeri Cihea yang terletak di Desa Cihea, Kecamatan Haurwangi, Kabupaten Cianjur. SD Negeri Cihea memiliki akreditasi B. SD Negeri Cihea masih menerapkan kurikulum 2013 untuk jenjang kelas 2,3,5, dan 6, serta sudah menerapkan kurikulum merdeka juga, akan tetapi hanya untuk jenjang kelas 1 dan 4. Berdasarkan hasil observasi sekolah, prioritas kebutuhan sekolah yakni program yang
berkaitan dengan literasi dan numerasi serta yang berkaitan dengan pendidikan karakter karena masih terdapat perilaku perundungan di lingkungan sekolah.

Kemudian, program kerja yang dirancang serta dilaksanakan di SDN Cihea terdiri dari beberapa fokus program kerja, yaitu fokus pada kegiatan yang berkaitan dengan literasi, seperti program kerja Gerakan Literasi 15 Menit, Klinik Literasi, Literacy Box, Ini Ceritaku Mana Ceritamu!, Poster Literasi, Pojok Baca, dan Mading Merdeka. Selanjutnya, fokus program kerja yang berkaitan dengan numerasi, seperti program kerja Poster Numerasi, Pojok Numerasi, Jarimatika (Perkalian melalui Jari) dan Media Pembelajaran berbasis Numerasi. Sebagai mahasiswa dari Pendidikan Sosisologi, terdapat program kerja yang berkaitan dengan
sosiologi yang diintegrasikan dalam beberapa fokus program kerja, yaitu fokus program kerja yang berkaitan dengan adaptasi teknologi yakni pengenalan aplikasi canva serta praktik membuat poster digital, pembelajaran menggunakan platform online (quiziz, wordwall) dan sosialisasi internet sehat, yang mana hal ini berkaitan dengan mata kuliah masyarakat dan teknologi digital karena berkaitan dengan teknologi dan platform digital.

Selain itu, dalam kegiatan pembelajaran berbasis video menjadi sarana dalam sosialisasi mencegah perundungan, intoleransi, dan kekerasan seksual di sekolah, serta membahas terkait dampak yang akan didapatkan oleh pelaku maupun korban yang mana hal ini berkaitan dengan mata kuliah Penyimpangan Sosial. Kemudian, fokus program kerja pada proyek pengembangan profil pelajar pancasila yaitu kegiatan Festival Kreativitas Budaya, pada kegiatan ini peserta didik menampilkan pertunjukan seni seperti, tari tradisional dari berbagai daerah serta menyanyi lagu-lagu tradisional sebagai bentuk memperkenalkan kearifan lokal dari berbagai daerah kepada peserta didik yang mana hal ini berkaitan dengan mata kuliah
Masyarakat Adat dan Kearifan Lokal. Terdapat program kerja Ecobin Makeover, kegiatan ini dilakukan untuk mendaur ulang sampah plastik, terutama sampah galon air mineral sekali pakai, menjadi tempat sampah yang dapat digunakan di sekolah. Program Ecobin Makeover berkaitan dengan mata kuliah Sosiologi Lingkungan, karena dalam Sosiologi Lingkungan mengkaji faktor sosial yang mengakibatkan masalah lingkungan, yang mana dalam hal ini sampah plastik yang sulit diurai menjadi salah satu masalah yang berdampak pada lingkungan.

Salah satu faktor yang dapat mengukur kemampuan literasi dan numerasi peserta didik adalah pada hasil kegiatan pre-test dan post-test AKM Kelas yang diikuti oleh 20 peserta didik dari kelas 5, yang mana hasil dari pre-test soal literasi sebanyak 56% peserta didik yang dapat menjawab dengan benar dan pre-test numerasi hanya sebanyak 40%. Setelah peserta didik mengikuti serangkaian program kerja yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi. Kemudian melaksanakan post-test AKM Kelas yang mana hasilnya pada soal post-test literasi sebanyak 64% dapat menjawab dengan benar artinya mengalami peningkatan sebanyak 8% dan pada post-test numerasi sebanyak 63% dapat menjawab dengan benar artinya mengalami peningkatan sebanyak 23%. Hasil tersebut diperoleh selama penugasan dengan waktu 4 bulan, diharapkan sekolah dapat secara berkelanjutan untuk berupaya terus meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi peserta didik. Kemudian, dalam waktu 4 bulan juga menjadi sarana untuk mengimplementasikan ilmu yang didapatkan selama perkuliahan, mendapatkan banyak pengalaman yang berkesan dan pembelajaran yang berharga.​