Pendidikan Sosiologi

Universitas Pendidikan Indonesia

3 Mahasiswa Pendidikan Sosiologi Teliti Upacara Kawin Cai

thumbnail
20-04-2019

Salsabila Khairani, Salsabila Noer Husna dan Ami Hamimi Zatil Aqmar dibimbing oleh Asep Dahliyana S.Pd., M.Pd. merupakan tim penerima hibah dana PKM Penelitian Sosial Humaniora. Tim PKM-P tersebut meneliti salah satu upacara adat dari Kabupaten Kuningan Jawa Barat dengan judul “Stigma Masyarakat Era Milenial Dan Kontribusinya Dalam Pelaksanaan Upacara Adat Kawin Cai di Balong Dalem”.

“Kami tidak pernah menyangka akan lolos ke tahap selanjutnya. Setelah mendapat pengarahan akhirnya kami melakukan penelitian untuk pertama kalinya pada hari Jumat 19 April kemarin. Kami melakukan wawancara kepada sesepuh dari Balong Dalem. Kami sangat excited dalam melakukan penelitian ini karena kami ingin mengetahui bagaimana stigma dan kontribusi dari masyarakat era milenail terhadap upacara adat kawin cai ini. Saya sebagai orang Kuningan pun sangat senang salah satu upacara adat dari kampung halaman saya dapat lebih dikenal orang-orang melalui penelitian ini”. Tutur Salsabila Khairani.

Upacara adat ini bernama upacara adat kawin cai. Katanya, dilaksanakan setiap tahunnya pada bulan Oktober di malam Jumat kliwon oleh masyarakat Desa Babakanmulya Kecamatan Jalaksana. Upacara adat ini sudah dilaksanakan dari dulu dan tidak diketahui kapan pertama kali dilaksanakan. Upacara adat kawin cai merupakan upacara adat dimana dua mata air disatukan. Mata air tersebut adalah mata air Tirta Yatra Balong Dalem dan mata air sumur tujuh Cibulan di Desa Manis Kidul.

Tujuan dari dilaksanakannya upacara adat kawin cai ini adalah untuk memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa agar dicukupkan air untuk mengairi lahan pertanian dan kebutuhan hidup lainnya. Ritual ini bisa dilaksanakan sederhana ataupun dengan meriah, tergantung dengan dana yang tersedia.